SMP Nurul Jadid, Paiton - Pengurus sekolah SMP Nurul Jadid dan pengurus pesantren serta asrama menggelar rapat koordinasi intensif di ruang meeting SMP Nurul Jadid, pada Kamis (21/12/2023). Acara yang dimulai pukul 08.30 hingga selesai ini bertujuan untuk memperkuat langkah-langkah pencegahan dan penanganan kasus bullying di lingkungan pendidikan.

Rapat yang dihadiri oleh Kepala SMP Nurul Jadid, Bapak Mohammad Jufri, M.Pd,  Kabid. BK/WA, Bapak Rahmat Toyib, M.Pd.I dan Kabid. Kamtib Pondok Pesantren Nurul Jadid, yang diwakili oleh Ust. Hafifi menciptakan wadah diskusi yang konstruktif. Mereka fokus pada pengembangan strategi terpadu untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman dengan mengedepankan nilai-nilai keadilan dan kebersamaan.

Salah satu poin utama yang dibahas adalah peningkatan kesadaran siswa terhadap dampak negatif dari perilaku bullying. Langkah-langkah preventif, seperti penyuluhan dan pembekalan moral, menjadi fokus untuk mencegah terjadinya intimidasi di antara rekan sesama.

"Tak hanya menanggapi kasus bullying, kami ingin menciptakan budaya yang memupuk empati dan rasa tanggung jawab di antara siswa. Kolaborasi antara sekolah dan pesantren dianggap sebagai kunci untuk mengatasi masalah ini secara komprehensif," kata Kepala SMP Nurul Jadid.

Para peserta rapat sepakat untuk meningkatkan koordinasi antarpetugas pendidikan dan keamanan di kedua institusi. Ini mencakup pembentukan tim khusus yang fokus pada penanganan kasus bullying dan pelibatan orang tua sebagai mitra penting dalam menciptakan iklim belajar yang positif.

Rapat koordinasi ini menjadi langkah nyata dalam menanggapi isu sensitif seperti bullying, menegaskan komitmen bersama untuk menciptakan ruang pendidikan yang aman dan mendukung bagi semua siswa. (HUMAS/NORT)